Rejeki dari hasil terapung-apung di Lampung adalah mendapatkan lumayan banyak KOPI LUWAK Lampung. Cuma ya kopinya masih dalam kondisi PR alias belum diapa-apain.
Kopi pada umumnya memiliki, setahu saya saja, tiga lapisan utama, selain lapisan lendir-lendiran. Lapisan pertama berupa cangkang bagian paling luar. Yang muda berwarna hijau dan yang sudah matang sekali berwarna merah. Lapisan ini yang biasa dimakan LUWAK. Rasanya manis kalau sudah merah. Lapisan berikutnya berwarna krem atau putih kecoklatan. Lapisan ini cukup keras. Lapisan pelindung kopi.
Untuk melepaskan lapisan ini, saya menggunakan cara manual saja, yaitu dengan cara dijemur sampai kering sekali. Setelah garing, biji kopi tinggal diremas atau ditumbuk supaya cangkangnya terlepas.
Setelah lapisan ini terlepas, masih ada lapisan berikutnya. Yaitu lapisan paling nempel dengan biji kopi. Saya sebut saja lapisan selaput dara. Lapisannya sangat tipis dan untuk melepaskannya ada dua cara. Saya merendamnya sambil digilas sampai habis atau bisa juga ditumbuk, kemudian ditapi menggunakan nampah besar. Bahasa Indonesianya ditapi apaan yak? Ya, begitulah. Sampai lapisan selaput daranya bersih.
Biji kopi yang bersih dijemur kembali sampai sungguh kering. Untuk mengetahui kering atau tidaknya, caranya dengan menggigit biji kopi. Jika digigit sudah berasa menggigit batu, ya itu tandanya sudah kering.
Selanjutnya, saya mengambil beberapa sendok biji kopi kering, lalu mencoba menyangrai menggunakan wajan sampai tercium harum kopi yang segar.
Siapkan penggilingan. Siapkan alat pembuat kopi. Dan marilah kita semua santai menikmati KOPI LUWAK LAMPUNG ALA SYHPON. Rasanya menyegarkan kehidupan. Mau?
Terima kasih buat OOM MARKUS atas KOPI LUWAKNYA. Yuk kita cekidot fotonya.

Selanjutnya biji kopi disangrai sampai keluar aroma wanginya. Kalau ini sih feeling dan mengandalkan penciuman saja. Begitu kata nenek ketika ia masih hidup.
“sonofmountmalang”
Categories: foto cerita, kopi, traveling
keren pisan gamabrnya bikin org mw minumnya haha
Mau?
mau lah
Yukk!! Sinihh.
kemana
Ke sini. Ngopi bareng:p
kemana alamtnya dmna ahha
Sayang aq ga bisa minum kopi. 😦
Kenapa?
Setiap minum kopi asam lambung suka naik yang mengakibatkan mual dan pusing. 😦
Padahal kopi itu enak sekali…
Ohhhh begituh. Eh, kopi luwak asamnya sedikit kok. Biasa aman buat lambung.
Aq udh pernah coba minum kopi luwak walau cuma icip-icip dan itu rasa nya pait banget.
Dan harganya fantastis banget. Hahahaha…
Embeerrrr! Pelan-pelan sedikit coba:d
wedewwww…
bikin sendiri dari awal itu???
gak percaya…
Iyaaaahh! Mau?
kasih bukti langsung baru percaya… 😀
Lho itu foto-fotonya bukti:d
gak mau foto sebagai bukti – bisa direkayasa *pura2jadipakar*
mau yang asli langsung.
Ok. FINE! Maen ke rumah yuk! *asah golok & gergaji*
Aihh…. emakkk ane mau disembelih.
*kabooor*
Keren deh! Jadi pengen nyium aroma kopi…
Yuk! Saya ada acara roasting tiap sabtu minggu di rumah pake wajan:d
Bisa skalian kemping dan mancing ga?
Nggak bisa. Kemping enaknya di gunung sama di pinggir sungai.
Yaudah wajannya dibawa ke gunung,roastingnya di sana aja 🙂
Ohhh bisa bangetttt. Pake kayu bakar lebih sexy aromanya.
Aaaakkk maauuu!!Abis itu mancing deh hehee
Excellent photos… 🙂 🙂
Thank you, led:)
wuih sama2 penyuka kopi toh. sy juga suka kopi luwak, pahitnya berasa banget. pokoknya kopi asli, pasti sy suka. kalo udah dicampur ini itu, pake krim dll, kejantanan sy berasa hilang.
Hihihihihih! Saya sih jarang minum kopi luwak. Kebetulan ini dapat gratis banyak buat stock. Maklum, mehooong!
Wuih beneran itu giling dan bikin sendiri pakai syphon? Hebat dan lengkap amat peralatannya. Bawa dong biar bisa ikutan ngopi
Itu di lantai lima ada cafenya. Liung aja udah nyoba:d