
Panorama Alam Kemping Taman Wiata Gunung Salak – Halimun.
Setelah lama tidak melakukan kemping, akhirnya kembali melakukannya. Banyak pertimbangan tempat kemping sebelum akhirnya memutuskan di Panorama Alam. Pertamanya mau kemping di Bravo Camp Cidahu, tidak jadi, karena harus berjalan kaki dari lokasi parkir ke lokasi kemping itu sekitar 15 menit melewati jalanan setapak dan saya membawa opah-opah serta omah-omah plus barang-barang. Jadinya gagal di Bravo Camp yang secara harga lumayan berharga, sekitar 300.000/orang/malam atau kamping mandiri 75.000/orang/malam. Eliminasi ya. Next time kalau barengan orang dewasa saja ke sininya.
Pilihan kedua, kemping di Situ Cileunca, Pengalengan, Bandung. Lebih jauh lagi dengan harga kempingan per malam per orang itu sekitar 215.000 rupiah. Gagal juga, karena opah omahnya nggak mau jauh-jauh.
Pilihan ketiga, Glamping di Pondok Rasamala, Gunung Bunder. Seharga 5.000.000/2 malam/6 orang. Gagal juga. Karena, katanya kemahalan. Opah-omah maunya yang murah meriah saja.
Ya, sudahlah. Kita cari-cari di Gunung Bunder alias Taman Wisata Halimun Salak saja ya. Maka, ketemulah banyak sekali tempat kemping mandiri di sepanjang jalan hutan Gunung Bunder ini. Pilihan saya jatuh ke Panorama Alam Camping Ground. Panorama Alam sendiri kalau cek di google map saat berada di Gunung Bunder, itu ada tiga lokasi berbeda. Ada di sebelum Curug Cigamea, kemudian ada sebelum Curug Kondang dan ada satu lagi posisinya di dekat parkiran Curug Pangeran. Disebut Panorama Alam, dimungkinkan pemandangan ketiga lokasi ini memang mengarah ke kota Bogor. Begitu pun dengan Panorama Alam Camping Ground yang saya datangi. Harusnya ada pemandangan ke arah kota Bogor, hanya saja lokasi di atas penuh, saya diarahkan ke lokasi di bawah, nyaris tidak ada pemandangan ke kota Bogor. Terhalang pepohonan dan lokasinya kurang di puncak. Kurang begitu asik kalau dipikir-pikir. Tadinya bisa membayangkan malam-malam kemping bisa melihat city light. Hal ini terjadi ketika kemping di Papandayan Camping Ground, nyaris tidak bisa melihat kota Garut karena salah spot. Apalagi di Cibodas atau di Ciwidey. Sama sekali nggak bisa melihat pemandangan apa-apa saat malam hari. Oh ya, next kempingan, objective-nya adalah, tengah malam, ketika keluar tenda, bisa melihat landscape city light.
Nah, karena biasanya kalau kemping mandiri itu saya bawa semuanya sendiri dan hanya sewa ground serta tiket masuk plus listrik kalau ada plus kayu bakar untuk api unggun, maka kali ini saya sudah kepalang tanggung sewa tenda dome khusus untuk 6 orang. Sementara tenda saya untuk 4 orang. Memang sengaja menyewa tenda dome besar karena rencana opah omah mau iseng ikutan kemping mandiri. Rupanya, opah omah menggagalkan di H-4 karena ada acara bersama warga di lingkungan. Ya, sudahlah yah, dapat tenda besar dan hanya berempat jadinya.
Lokasi Panorama Alam Camping Ground berada di sebelum Curug Kondang dan termasuk susah dicari. Plangnya sudah tidak terbaca dan jalannya cukup untuk satu mobil. Jarak titik kemping pertama tidak jauh dari pintu gerbang. Sekitar 500 meteran dan posisi kedua berada di atas. Sayangnya, di atas sudah penuh dan kebetulan dipenuhi oleh anak UNJ, jadi kalau pun memaksakan, pasti mereka akan gedubrakan kempingnya, hura-hura sampai larut malam dan jurit subuh buta. Kelarlah acara kemping damai bareng anak umur 3 tahun kan. Akhirnya memutuskan tidak masalah kemping di bawah dan hanya kami berempat saja alias satu tenda saja yang kemping di lokasi pertama ini. Which is fine lah. Selama tidak ada orang jahat yang iseng nyamperin. Karena pun saya sudah bertanya berkali-kali ke Pak Agung, sang penjaga kempingan, katanya, AMMAAANNNN! Baiklahhh! Mari kita kemping!
Jadi, gimana kemping di Panorama Alam Camping Ground? Lokasi okehlah buat pemula. Lapangan luas buat anak melampiaskan energi bermain bola, ke air terjun cukup dekat. Dekat ke Curug Kondang, ke Balong Endah dan Curug Pangeran. Toilet cukup bersih. Bisa nge-charge dan lampu tersedia untuk penerangan malam. Bisa masak di saung sebagai dapur umum jika tidak ingin masak di depan tenda. Air bersih mengalir tidak harus bayar kaya di Kampung Cai Rancaupas. Api unggun disediain dan penjaganya, Pak Agung, asik orangnya plus ramah. Cuma satu kelemahannya, tenda dome yang saya pakai kondisinya kurang bagus, lembab, bocor dan kurang nyaman. Makanya, saya tambahkan fly sheet buat jaga-jaga kalau bocor. Selebihnya, buat kempingers pemula kaya saya, masih di batas nyamanlah. Udara sejuk dan suasana hening.
Total uang yang dikeluarkan untuk sewa tenda, kemping 4 orang, api unggun, listrik, lampu dan tiket ke air terjun itu total 400.000 rupiah. Kalau membawa tenda sendiri, jauh lebih murah. Dan sebaiknya, kalau kalian punya tenda sendiri, memang lebih baik dibawa saja. Kesalahan saya, kali ini, sewa tenda dan kemudian tenda milik sendiri tidak bawah. Biasanya saya bawa-bawa. Kali ini kepedean saja sih. Hahaha. Tapi ga apa-apa untungnya, karena malamnya tidak hujan dan Pak Agung sudah memberikan tambahan atap untuk mengantisipasi jika hujan besar. Hanya saja kan tendanya jadi nggak cantik kalau difoto. Taa elahhh! Hahahaha! Dan, fly sheet saya juga nampak nggak cantik. Jadinya bertenda kaya dapur umuuuummm. Wkkwkwkwkw!
Tapi overall, saya puas, terlebih anak saya, yang doyannya main air dan bisa lari-larian di lapangan luas. Kemudian, pertanyaannya, apakah saya akan balik lagi ke Panorama Alam Camping Ground? Belum tentu, karena masih banyak lokasi kemping yang harus dikunjungi. Tidak hanya di sekitaran Gunung Bunder, tetapi di gunung-gunung lain dan di kaki gunung dan di kebun teh, yang siap dikunjungi dan dikempingin.
Apa dan di mana kira-kira lokasi kemping selanjutnya? Kita tunggu saja yah!
Item kempingan yang dibawa:
• Sebox alat masak, mulai dari wajan sampai kompor, bumbu, piring dan teman-temannya • Coolbox isi ikan, daging dan ayam • Flysheet dan seperangkat alat bakar-bakaran • Seperangkat alat tidur, mulai dari selimut sampai bantal. Biasanya saya bawa kasur pompa, kali ini tidak, lumayan ribet soalnya • Selebihnya bisa dilihat keseruan foto-foto kemping di sini yuuukk!

Box perlengkapan masak dan bumbu-bumbu. Beras, spaheti, jagung, roti tawar, panci, wajan, piring, sabun cuci, kopi, bumbu pasto, lada, garam, rosemary, tepung bumbu sasa, pisang tanduk, keju, tuna kaleng, kompo portabel, kastrol, srikaya dan lain-lainnya.

Masak nasi liwet di kastrol khas Sunda.

Bucket gril bisa dibawa kemana saja dan dipindahin kapan saja. Harganya lumayan lah sekitar 400.000. Bisa beli di sini.

Beghhh! Kempingan mewah.

Balong Endah.

Ngopi di alam pakai Bialetti MOKAPOT.

Siap goreng-goreng.

Panorama Alam Bogor.

Ngeteh santai.

Dijamin enak ini.

Steak wagyu ala ala.

Saatnya tidur.

Bucket grill sudah diisi briket.

Si bolang Virgil sedang menggiling kopi.

Teh panas ready 24 jam!

Seee! Tra raanggg!

Da

Main kartu yuk!

Ikan saba gril.

Meet the super junior master chef !!

Nasi goreng ikan saba gril.

Tenda dome untuk 6 orang. Harga sewa 200.000/malam.

Karena bocor, jadinya pakai atap tambahan dan karena hujan, saya pasang fly sheet. Belinya di lazada. Saya beli seharga 360.000. Lebih cocok sih untuk tenda kecil yah.

Api unggun itu sebagian dari kempingan saat malam sudah tiba.
Nomor telepon: Panorama Alam Camping Ground, Pak Agung +62 857-1079-3979
“sonofmountmalang”
Categories: Camping
Seru banget ya 😁, saya juga hobi kemping nih dan lagi riset tempat selanjutnya dan kebetulan sekali di blog ini banyak sekali postingannya. Terimakasih ya 😁
Waahhhhhhh! Sama samaaa pakkk! Hajar bleh! Saya rutin kemping minimal 2-3 bulan sekali lah. Walau jarang posting hasi kempingannya:))
Mantap 😁 kalau udah hobi kemping rasanya kangen bau dedaunan basah dan tanah lembab ya kalau gak Kemping sebulan aja (sekali)
Bener banget pak! Kemping buat relaksasi pikiran dari mal mal dan jalanan kota. Apalagi kalau pas kempingnya di pinggir sungai. Perfect!!👌👌👌👌
Wahh mantap tuh jadi pengen rasain kemping pinggir sungai, soalnya di Banten kebanyakan kemping ground dataran tinggi
Iya ya, beberapa spot camping yang saya cari di banten itu rata2 di pinggir laut dan saya nggak bisa menikmati kemping di pinggir laut. Ga tahan panasnya. Pernah nyoba kemping di pantai lampung, ampunnnn panasnya bikin kuapok. Kemping memang paling pas di pegunungan dataran tinggi dan kebetulan di jawa barat buanyak buanget👌👌👍👍👍
Ia pak saya mulai jenuh spot disini dataran tinggi tapi itu2 aja, gunung juga tutup semua. Makanya nih saya kepoin blognya mas 😁 etapi gak sengaja baca tag copywriter banci 😂😂 ebuset bikin ngakak aja 😁 (maaf)
Hahahahaha!
😁😂👍
Hello there! This is my first visit to your blog! We are a collection of volunteers and starting a new project in a community in the same niche. Your blog provided us valuable information to work on. You have done a outstanding job!
Ini tempat camping halimun yg di bogor bukan kak? Campsite halimun yang ada taman kunang-kunang itu bukan kak?
Ini tempat camping halimun yg di bogor bukan kak? Campsite halimun yang ada taman kunang-kunang itu bukan kak?
Bukaaannn kaakkk